Belajar Sepanjang Hayat
Belajar untuk berubah, tapi untuk yang lebih baik...
Minggu, 31 Desember 2017
Selasa, 26 Desember 2017
DAFTAR NILAI KURIKULUM 2013 SMK
Bagi teman-teman guru yang ingin membuat daftar nilai kurikulum 2013 yang lengkap dengan deskripsi,silakan download pada link berikut : https://drive.google.com/open?id=1JsVti_veg1M07F-j5JxdUXmVr5BEM-LD
(Copy-paste link-ya ke address bar untuk membuka link-nya)
(Copy-paste link-ya ke address bar untuk membuka link-nya)
Senin, 27 November 2017
Sistem Pelumasan
BAHAN AJAR/MATERI PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
|
:
|
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN
RINGAN
|
Kelas/Semester
|
:
|
XI TKR / 1 (SATU)
|
Hari / Tanggal
|
:
|
……………………………………….
|
Alokasi Waktu
|
:
|
8
Jam Pelajaran ( 8 x 45’ = 360’)
|
A.
Kompetensi Inti
1.
KI-1 : Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,cinta
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3.
KI-3 : Memahamani,
menerapan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang system pelumasan.
4.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari sistem pelumasan di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.1
Memahami cara merawat
mesin secara berkala Sistem Pelumasan
4.1
Merawat mesin secara
berkala Sistem Pelumasan
C. Tujuan Pembelajaran
1.
Peserta didik dapat Menjelaskan Prinsip kerja sistem
pelumasan
2.
Peserta didik dapat Menjelaskan Macam-macam system
pelumasan
3.
Peserta didik dapat Menjelaskan spesfikasi oli mesin
4.
Peserta didik dapat Menjelaskan Fungsi Komponen Sistem
Pelumasan
5.
Peserta didik dapat Menjelaskan Teknik pemeliharaan
sistem pelumasan dijelaskan sesuai service manual
6.
Peserta didik dapat Melaksanakan Perakitan sistem
sistem pelumasan dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
7.
Peserta didik dapat Melakukan Penggantian komponen
sistem pelumasan dijelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan.
D. Uraian Materi
SISTEM PELUMASAN
Fungsi Utama Pelumasan Pada Motor
Sebagai Pelumas
Untuk mengurangi keausan dan gesekan bagian-bagian motor yang bergerak
Untuk menyumbat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pad cincin torak
dengan dinding silinder
|
Sebagai Pendingin
Untuk mendinginkan bagian motor
dengan menghanyutkan panas dari bagian yang dilalui
Sebagai
Pembersih
Untuk membantu membersihkan bidang-bidang lumas
|
Jenis-jenis
Pelumasan
1.
Pelumasan
campur langsung
Cara Kerja
Oli dicampur langsung dengan bahan bakar pada tangki, oli
dan bahan bakar ikut aliran gas ke ruang engkol dan silinder dan melumasi
bagian-bagian motor sebelum campuran tersebut dibakar.
Sifat-sifat
§ Sistem pelumasan yang paling sederhana
§ Pemakaian oli boros, timbul polusi karena
oli ikut terbakar
§ Dipergunakan pada motor 2 tak kecil
§ Menggunakan oli khusus 2 tak yang bersifat
mencampur baik dengan bensin
Perbandingan Campuran
Prosentase
oli2-4% dari bensin per liter (lihat spesifikasi pabrik)2. Pelumasan sistem pompa (Motor
2 tak)
Jenis-jenis :
§
Autolube
§
Crank
Case Injection / CCI
|
Gas tangan
|
Sistem Autolube
Sistem CCI
Besar aliran oli tergantung pada
|
:
:
:
|
Oli dipompakan
dari tangki oli oleh sebuah pompa oli menuju saluran masuk
Cara kerja seperti
Autolube tetapi dengan saluran oli tambahan ke bantalan poros engkol
(bercabang)
1. Putaran mesin
2.
Posisi
katup gas
|
Sifat-sifat
·
Pemakaian
oli lebih ekonomis dari pada pelumasan campur langsung
·
Penyetelan
yang salah pada pompa mengakibatkan kerusakan pada motor
·
Dipergunakan
pada sepeda motor 2 tak
|
CCI : Suzuki
4.
Pelumasan sirkuit tekanan/pompa (Motor 4 tak)
Cara kerja
Oli dari panci karter dihisapkan dan dipompakan ke seluruh bagian motor
yang memerlukan pelumasan dan turun dengan sendirinya kembali ke panci karter.
Sifat-sifat
·
Pelumasan
teratur dan merata
·
Memberi
pendinginan dan pembersihan pada tiap-tiap bagian motor
·
Karena
pompa digerakkan oleh motor, hasil pemompaannya tergantung pada putaran motor
·
Digunakan
pada motor bensin 4 tak dan motor Diesel 2 tak
·
Oli
perlu diganti setiap + 5.000 – 7.000 km pada motor bensin
·
Oli
perlu diganti setiap + 3.000 – 5.000 km pada motor Diesel
SISTEM PELUMASAN
MOTOR 4T
Sistem Pelumasan Motor 4 tak
dan 2 tak CC besar
|
Fungsi bagian-bagian
- Panci oli
sebagai persediaan minyak pelumas
- Saringan
kasar sebagai saringan awal untuk mencegah kotoran kasar ikut terbawa
dalam sistem
- Pompa oli
berfungsi menghisap dan menekan oli ke pemakai
- Katup
pelepas untuk mencegah kelebihan tekanan oli
- Saringan
halus untuk menyaring oli sebelum pemakai
- Katup by
pass untuk menjamin pelumasan tetap berfungsi sewaktu saringan halus
tersumbat
- Sakelar
tekanan berfuingsi sebagai saklar lampu kontrol jika tekanan oli kurang
Keterangan
Pada Motor 2T CC besar menggunakan sistem Pelumasan Type Panci/sama dengan
sistem yang digunakan pada motor 4T, karena pada motor 2T CC besar
mempergunakan sistem mekanisme katup untuk pembuangan gas bekas serta
menggunakan bantalan luncur (metal) sehingga diperlukan tekanan yang relatif
besar supaya oli dpat melumasi bagian-bagian dengan celah yang sempit.
Pembagian Oli ke
masing-masing pemakai
|
Oli dihisap dari karter/panci oli menuju pompa oli, dari pompa oli ditekan
menuju saringan halus, setelah itu tekanan oli masuk ke saluran utama, yang
membagikan oli ke :
·
Masing-masing
bantalan poros engkol
·
Mekanisme
katup
·
Tempat
lain yang memerlukan pelumasan (misal : pompa injeksi motor Diesel), atau
pendinginan misal : bagian bawah torak, atau tekanan misal ; tensioner rantai,
pengatur celah katup Automatis
|
·
Setelah
melalui saringan halus oli ditekan melalui saluran pada blok silinder yang
selanjutnya menuju lubang-lubang poros engkol untuk melumasi metal duduk dan
metal jalan
·
Untuk
memperoleh aliran oli yang menuju metal jalan, maka metal duduk dilengkapi
alur/coakan, sehingga oli yang masuk ke metal jalan selalu tersedia setiap saat
·
Oli
dari metal duduk menuju metal jalan mengalir melalui lubang yang ada pada poros
engkol
Pelumasan torak dan dinding
silinder
|
Cipratan oli pada bantalan
pangkal batang torak
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol, melumasi metal jalan
setelah itu keluar melalui sisi-sisinya dan dicipratkan ke dinding silinder
(karena putaran poros engkol, sehingga di dalam ruang engkol/karter akan
menjadi hujan oli selama motor hidup
Lubang penyemprot pada
pangkal batang torak
Untuk memperbaiki pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang torak
diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder yang menerima gesekan
paling besar (daerah sisi kerja)
Keterangan :
Lubang penyemprot disesuaikan dengan putaran motor.
Jika putaran motor ke kanan maka lubang oli disebelah kiri dan
sebaliknya.
|
Pelumasan mekanisme katup
|
|
Setelah melumasi metal poros kam oli disalurkan ke poros tuas katup,
kemudian dibagikan ke temapt-tempat yang harus dilumasi (lihat gambar) untuk
motor jenis Over Head Valve (OHV)
|
|
|
Bantalan poros kam menerima pelumasan tekan, kadang-kadang dilumasi
dengan semprotan oli menggunakan pipa (untuk motor jenis Over Head Camshaft)
Pada Penggerak poros kam yang menggunakan ranatai tensioner, biasanya
bekerja dengan tekanan oli.
Roda gigi dilumasi dengan semprotan (lihat tanda panah)
|
Pelumasan torak (untuk motor
dengan tuntutan panas yang tinggi)
|
Oli dari saluran utama (dari saluran blok motor) disemprotkan ke bagian
bawah torak, jika tekanan oli melebihi 200 kPa (2 bar), yaitu tekanan pembukaan
katup pad nosel penyemprotan. Katup ini berfungsi mencegah kendaraan tekanan
oli pada putaran motor yang rendah (misal idle)
Data-data pelumasan tekan
Isi panci oli Sedan/Colt 3-6 liter
Truk/Bus 5-20
liter
Hasil pemompaan pompa oli rpm idle 2-5 liter/menit
Rpm
tinggi 20-5 liter/menit
Tekanan oli maksimum (katup pelepas terbuka) 300-500 Kpa (3-5 bar)
Tekanan oli minimum (untuk beban penuh) »150 Kpa (1,5 bar)
Lampu kontrol
mulai menyala » 50 Kpa (0,5 bar)
POMPA OLI MOTOR 4T
Pompa Oli
Bagian-bagian pompa oli
|
1. Saringan oli kasar
2. Tutup pompa oli
3. Rotor yang digerakkan
4. Rotor penggerak
|
5. Pen pengunci
6. Penahan katup pelepas oli
7. Pegas katup pelepas
8. Katup pelepas
|
Macam-macam penggerak pompa
oli :
1. Poros kam/Noken As
2. Poros engkol/As kruk
Jenis-jenis pompa oli
1. Pompa oli bentuk rotor
Pompa jenis rotor digerakkan oleh poros kam/Noken
As
1. Rotor bagian dalam / Rotor penggerak
2. Rotor bagian luar / Rotor yang
digerakkan
3. Rumah pompa
4. Poros pemutar
5. Saluran masuk
6. Saluran keluar
|
|
Cara kerja
Rotor (no 1) berputar mengisap oli melalui saluran
no 5 ke dalam ruangan yang dibentuk antara dua gigi rotor. Oli terdesak ke arah
putaran roda dan di tekan keluar menuju pemakai (saluran no 6).
Prinsip kerja
Oli terhisap dan ditekan berdasarkan pembesaran
dan pengecilan ruangan yang dibentuk kedua rotor.
Penggunaan
Hampir semua mobil sekarang (Toyota, Mitsubhisi,
Opel, Ford)
2.
Pompa oli jenis roda gigi luar
Pompa oli jenis gigi luar digerakkan oleh poros
kam/Noken As
|
Bagian-bagian
1. Roda gigi pemutar
2. Roda gigi bebas
3. Rumah pompa
4. Saluran masuk
|
|
Cara kerja
Roda gigi berputar mengisap oli masuk ke smping
kanan/kiri dari kedua roda gigi. Oli ditekan keluar menuju pemakai
Prinsip kerja
Oli terhisap dan ditekan berdasarkan putaran kedua
roda gigi
Penggunaan
Motor lama/kuna (Willys, Nissan)
3.
Pompa oli jenis roda gigi dalam
Pompa oli jenis roda gigi digerakkan oleh poros
engkol/As kruk
|
1. Roda gigi dalam
2. Roa gigi luar
3. Pemisah
|
|
Cara kerja
Roda gigi berputar oli terhisap masuk melalui
saluran masuk (no 4) ke dalam ruangan yang dibentuk oleh dua roda gigi.
Oli ditekan keluar menuju pemakai melalui saluran
keluar (no 5)
Prinsip kerja
Sama dengan pompa oli jenis roda gigi luar
Penggunaan
Daihatsu, Suzuki
SARINGAN OLI/FILTER
OLI
Fungsi
Menyaring oli sebelum mencapai pemakai sehingga :
·
Keausan
motor diperkecil
·
Umu
motor diperpanjang
Letak pemasangan :
·
Pada
saluran tekan setelah pompa oli
·
Pada
blok mootr bagian luar dengan tujuan agar penggantian lebih mudah
Jenis-jenis saringan oli
1. Saringan oli jenis elemen/terpisah
|
Cara kerja
Hal yang perlu diperhatikan sewaktu pembersihan filter oli :
·
Pegas
penahan jangan diletakkan diatas piringan dudukan elemen saringan akibatnya piringan tidak menekan filter oli dan
oli tidak tersaring.
·
Paking
karet harus terpasang dengan benar jika tidak oli akan bocor.
Sifat-sifat :
·
Filter
oli dapat dibersihkan hingga beberapa kali (tidak usah diganti filter oli)
·
Biaya
lebih hemat
Penggunaan : Motor
Bensin dan Diesel CC besar
2. Saringan oli jenis cartridge/utuh
|
Cara kerja :
Oli dari pompa masuk dari bagian luar (lubang
kecil jumlah banyak) disaring oleh filter oli
oli bersih keluar melalui satu lubang besar menuju pemakai.
Sifat-sifat :
·
Sekali
dipakai dibuang
Penggunaan :
·
Hampir
semua mobil/kendaraan saat ini
Katup by-pass
Fungsi
Cara kerja
|
:
:
|
Untuk mencegah keausan motor pada saat saringan/filter oli tersumbat
Jika filter/saringan oli tersumbat oleh kotoran, oli akan mengalir ke
pemakai melalui saluran by-pass (lihat gambar)
|
|||
Saringan baru
|
Saringan tersumbat
|
||||
Letak Katup by-pass
a)
Dalam saringan
|
b) Pada flens/dudukan
|
Katup anti balik
Fungsi
|
:
|
·
Mencegah
oli dalam saringan bagian luar tidak mengalir kembali ke dalam panci
oli/karter saat motor mati
·
|
Cara kerja
Saat motor hidup
|
Oli menekan katup anti balik, katup terbuka oli mengalir ke dalam
saringan menuju pemakai
|
Saat motor mati
|
Katup anti balik tertutup akibat dorongan pegas dan juga tekanan oli.
Oli tertahan dalam saringan/filter bagian luar
|
Klasifikasi VISKOSITAS (SAE)
SAE singkatan dari : Society of Automotiv Engineers
Indeks
|
Keterangan
|
SAE 10
SAE 20
|
Encer sekali, digunakan untuk sistem hidrolis
|
SAE 30
SAE 40
|
Umumnya digunakan untuk kendaraan
|
SAE 50
|
Digunakan pada motor yang bekerja pada temperatur tinggi
|
OLI MULTIGRADE
Dalam operasional kekentalan oli/viskositas oli tidak tetap, semakin tinggi
temperatur semakin encer oli motor.
|
Keterangan :
Pada oli multigrade viskositas oli sedikit berbeda dengan oli biasa, pada
temperatur rendah oli menjadi encer pada saat temperatur panas oli semakin
kental. Sehingga dalam operasional seperti iklim di Indonesia yang konstan,
pemakaian oli multigrade tersebut tidak banyak manfaatnya. Oli mulktigrade
tersebut adalah untuk operasi didaerah yang mempunyai 4 musim, dimana pada saat
musim dingin temperatur dapat mencapai minus 100 dibawah nol, tetapi
oli tidak membeku, melainkan malah menjadi encer sehingga motor dapat
dihidupkan dengan normal.
Klasifikasi mutu (API)
(API singkatan dari : American Petrolium Institute)
Indeks mutu API merupakan petunjuk penggunaan/mutu oli motor
Klasifikasi
·
Motor
Bensin
Indeks
|
Keterangan
|
SA, SB, SC, SD
|
Tugas ringan, untuk motor daya rendah, dilapangan sulit didapatkan
|
SE, SF
|
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
Banyak beredar dilapangan
|
SG, SH, SI, SJ
|
Tugas sangat berat, untuk motor daya tinggi
Banyak beredar dilapangan
|
Keterangan :
Klasifikasi tersebut diatas bisa juga tidak berdasarkan tugas-tugasnya,
melainkan dengan tahun pembuatannya.
·
Motor
Diesel
Indeks
|
Keterangan
|
CA - CB
|
Tugas ringan, untuk daya motor rendah sulit didapat dilapangan
|
CC - CD
|
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
|
CE – CF – CG
|
Tugas berat, untuk motor berdaya tinggi atau yang menggunakan Turbo
|
Keterangan :
Klasifikasi tersebut diatas bisa juga tidak berdasarkan tugas-tugasnya,
melainkan dengan tahun pembuatannya.
Contoh penggunaan :
Toyota Corolla
(GL. DX, KIJANG)
|
:
|
SE, SF, SG
|
Colt Diesel
Dyna Diesel
|
:
|
CC, CD, CE
|
Angkutan kota
|
:
|
SF, SG, SH
|
Angkutan luar kota
|
:
|
CE, CF, CG
|
Informasi :
Pada kondisi lapangan klasifikasi mutu/API, terdapat satu klasifikasi atau
dua klasifikasi.
Contoh : SF, CC – SE, SF – CD, SG – CE, dsb.
Untuk dua klasifikasi maka oli tersebut dapat digunakan untuk motor Bensin
dan Diesel.
Penggantian Oli
Alasan
Lama kelamaan mutu berkurang karena :
1. Oksidasi
2. Kelemahan bahan tambah
Bahan tambahan tidak menambah daya pelumasan, tapi hanya memberi bahan
tambahan yang tertentu saja
3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu atau karbon, bercampur dengan minyak
pelumas timbul gumpalan karbon
yang mengganggu sistem pelumasan
Jangka waktu penggantian oli :
Motor Bensin : 5.000 – 10.000 km
Motor Diesel : 3.000 – 7.000 km
Pemakaian Oli
Dalam Operasional Motor dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup
juga perlu dilumasi
Akibatnya, sebagaian kecil oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar.
Kehilangan oli
Pemakaian normal motor sedan/Colt :
0,1 – 1 liter/1.000 km
Pemakaian normal motor truk/bus :
0,2 – 2 liter/1.000 km
Beberapa hal yang mempengaruhi pemakaian oli
1. Kelebihan oli dalam panci/Pengisian di
luar kapasitas
Terjadi cipratan oli oleh poros engkol oli akan dikabutkan melalui ventilasi karter oli terhisap
masuk keruang bakar
2. Kebocoran keluar motor
Misal pada paking kepala silinder, sil-sil poros engkol,
sil karter, swit tekanan oli dan sebagainya.
3. Kebocoran menuju ruang bakar (oli ikut
terbakar)
Pada pengantar katup
|
Pada cincin torak
|
E. Latihan/Contoh Soal
1. Sebutkan 4 fungsi dari minyak pelumas
(jelaskan)
|
2. Perhatikan gambar disamping.
Mengapa aliran oli
dikonstruksi mengalir masuk dari lubang kecil, keluar melalui lubang besar.
Jelaskan.
3. Jelaskan perbedaan kode oli yang
digunakan oleh mobil bensin dengan mobil diesel
|
4. Dari manakah pelumasan dinding silinder
pada motor 4 tak, diperoleh ?
Jelaskan.
5. Sebutkan 3 jenis pelumasan yang
dipergunakan pada motor 2 tak, dan jelaskan perbedaannya.
|
6. Perhatikan gambar disamping.
Mengapa aliran oli
dikonstruksi mengalir masuk dari lubang kecil, keluar melalui lubang
besar.Jelaskan.
|
7. Apa perbedaan antara oli SAE 40 dan oli
SAE 20W/40 ?
8. Sebutkan beberapa alsan yang menyebabkan
pemakaian oli motor (4 tak) menjadi boros ?
9. Jika dikatakan motor yang masih baru tidak
akan ada oli yang ikut terbakar. Setujukah anda, Jelaskan ?
10.
Gambar secara garis besar
skema sistem pelumasan tekan dan beri nama komponennya.
F. Kunci Jawaban
1.
Fungsi pelumas :
a)
Sebagai pelumas untuk mengurangi keausan dan gesekan dari
bagian-bagian yang bergerak.
b)
Sebagai pendingin untuk mendinginkan bagian-bagian motor
dengan menghanyutkan panas.
c)
Sebagai perapat untuk menyumbat celah-celah anatara
cincin torak, torak dengan dinding silinder.
d)
Sebagai pembersih untuk membersihkan bagian-bagian motor
yang menerima bidang lumas.
2.
Karena konstruksinya (bentuk model V atau bintang)
sehingga bagian luar dari filter lebih banyak menampung kotoran (tidak cepat
tersumbat).
3.
Contoh Kode mobil bensin:
S=
Spark plug
C=
Compression
4.
Dari cipratan poros engkol (pada bagian metal jalan)
setelah melumasi metal jalan oli keluar ke bagian sisi sedangkan poros engkol
berputar, sehingga terjadi hujan oli pada karter dan dinding silinder
5.
3 jenis pelumasan yang dipergunakan pada motor 2 tak :
a.
Sistem pelumasan langsung (campur langsung pada tangki).
b.
Sistem pelumasan auto lube, oli dari pompa oli
dipompakan/dialirkan kebagian belakang dari karburator.
c.
Sistem pelumasan CC I oli dari pompa oli dipompakan ke
karburator dan bantalan poros ke engkol.
6.
Untuk menjaga kerendahan tekanan oli, sehingga oli tetap
mengalir ke bagian lain yang memerlukan pada putaran rendah/tekanan oli juga
rendah.
7.
·
Oli SAE 40 :
Viskositas oli relatif tetap pada semua kondisi
·
Oli SAE 20W/50 :
disebut oli multigrade, dimana viskositas oli berubah akibat perbedaan
temperatur, pada suhu dingin viskositas oli menjadi SAE 20 dan pada suhu panas
viskositas oli menjadi SAE 50.
8.
alsan yang menyebabkan pemakaian oli motor (4 tak)
menjadi boros
·
Akibat
pengisian oli yang terlalu banyak.
·
Kebocoran
pada oli seal poros engkol, paking, karter, paking pompa bensin.
·
Ikut terbakar karena pelumasan dinding silinder dan
mekanisme katup
9.
Tidak setuju, walaupun mobil tersebut masih baru tetapi
karena oli juga melumasi mekanisme katup dan dinding silinder dengan cincin
torak, pasti akan ikut terbakar walaupun sedikit.
10. Nama bagian :
1. Karter
2. Saringan kasar
3. Pompa oli
4. Katup pelepas
5. Saringan
6. Katup by-pass
7. Sakelar tekanan
8. Lampu kontrol
G. Pedoman Penskoran :
No.
|
Uraian
|
Skor
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)’
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
|
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
|
Pemberian Skor dapat disesuaian dengan kejelasan menjawab pertanyaan
|
|
Total Skor
|
100
|
|
E. Daftar Pustaka
·
Bintoro,
2013. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Mengetahui, Makassar, 26 Nopember 2017
Instruktur
1, Peserta,
Prof. Dr. Muhammad Yahya, M.Kes Irwan
Iskandar, S.Pd
NRI. 0010365860157 No.
Peserta.: 17190458617023
BAHAN AJAR/MATERI PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
|
:
|
PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN
RINGAN
|
Kelas/Semester
|
:
|
XI TKR / 1 (SATU)
|
Hari / Tanggal
|
:
|
……………………………………….
|
Alokasi Waktu
|
:
|
8
Jam Pelajaran ( 8 x 45’ = 360’)
|
A.
Kompetensi Inti
1.
KI-1 : Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,cinta
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
3.
KI-3 : Memahamani,
menerapan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang system pelumasan.
4.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari sistem pelumasan di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.1
Memahami cara merawat
mesin secara berkala Sistem Pelumasan
4.1
Merawat mesin secara
berkala Sistem Pelumasan
C. Tujuan Pembelajaran
1.
Peserta didik dapat Menjelaskan Prinsip kerja sistem
pelumasan
2.
Peserta didik dapat Menjelaskan Macam-macam system
pelumasan
3.
Peserta didik dapat Menjelaskan spesfikasi oli mesin
4.
Peserta didik dapat Menjelaskan Fungsi Komponen Sistem
Pelumasan
5.
Peserta didik dapat Menjelaskan Teknik pemeliharaan
sistem pelumasan dijelaskan sesuai service manual
6.
Peserta didik dapat Melaksanakan Perakitan sistem
sistem pelumasan dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan
kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
7.
Peserta didik dapat Melakukan Penggantian komponen
sistem pelumasan dijelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan.
D. Uraian Materi
SISTEM PELUMASAN
Fungsi Utama Pelumasan Pada Motor
Sebagai Pelumas
Untuk mengurangi keausan dan gesekan bagian-bagian motor yang bergerak
Untuk menyumbat dengan baik rongga-rongga yang terdapat pad cincin torak
dengan dinding silinder
|
Sebagai Pendingin
Untuk mendinginkan bagian motor
dengan menghanyutkan panas dari bagian yang dilalui
Sebagai
Pembersih
Untuk membantu membersihkan bidang-bidang lumas
|
Jenis-jenis
Pelumasan
1.
Pelumasan
campur langsung
Cara Kerja
Oli dicampur langsung dengan bahan bakar pada tangki, oli
dan bahan bakar ikut aliran gas ke ruang engkol dan silinder dan melumasi
bagian-bagian motor sebelum campuran tersebut dibakar.
Sifat-sifat
§ Sistem pelumasan yang paling sederhana
§ Pemakaian oli boros, timbul polusi karena
oli ikut terbakar
§ Dipergunakan pada motor 2 tak kecil
§ Menggunakan oli khusus 2 tak yang bersifat
mencampur baik dengan bensin
Perbandingan Campuran
Prosentase
oli2-4% dari bensin per liter (lihat spesifikasi pabrik)2. Pelumasan sistem pompa (Motor
2 tak)
Jenis-jenis :
§
Autolube
§
Crank
Case Injection / CCI
|
Gas tangan
|
Sistem Autolube
Sistem CCI
Besar aliran oli tergantung pada
|
:
:
:
|
Oli dipompakan
dari tangki oli oleh sebuah pompa oli menuju saluran masuk
Cara kerja seperti
Autolube tetapi dengan saluran oli tambahan ke bantalan poros engkol
(bercabang)
1. Putaran mesin
2.
Posisi
katup gas
|
Sifat-sifat
·
Pemakaian
oli lebih ekonomis dari pada pelumasan campur langsung
·
Penyetelan
yang salah pada pompa mengakibatkan kerusakan pada motor
·
Dipergunakan
pada sepeda motor 2 tak
|
CCI : Suzuki
4.
Pelumasan sirkuit tekanan/pompa (Motor 4 tak)
Cara kerja
Oli dari panci karter dihisapkan dan dipompakan ke seluruh bagian motor
yang memerlukan pelumasan dan turun dengan sendirinya kembali ke panci karter.
Sifat-sifat
·
Pelumasan
teratur dan merata
·
Memberi
pendinginan dan pembersihan pada tiap-tiap bagian motor
·
Karena
pompa digerakkan oleh motor, hasil pemompaannya tergantung pada putaran motor
·
Digunakan
pada motor bensin 4 tak dan motor Diesel 2 tak
·
Oli
perlu diganti setiap + 5.000 – 7.000 km pada motor bensin
·
Oli
perlu diganti setiap + 3.000 – 5.000 km pada motor Diesel
SISTEM PELUMASAN
MOTOR 4T
Sistem Pelumasan Motor 4 tak
dan 2 tak CC besar
|
Fungsi bagian-bagian
- Panci oli
sebagai persediaan minyak pelumas
- Saringan
kasar sebagai saringan awal untuk mencegah kotoran kasar ikut terbawa
dalam sistem
- Pompa oli
berfungsi menghisap dan menekan oli ke pemakai
- Katup
pelepas untuk mencegah kelebihan tekanan oli
- Saringan
halus untuk menyaring oli sebelum pemakai
- Katup by
pass untuk menjamin pelumasan tetap berfungsi sewaktu saringan halus
tersumbat
- Sakelar
tekanan berfuingsi sebagai saklar lampu kontrol jika tekanan oli kurang
Keterangan
Pada Motor 2T CC besar menggunakan sistem Pelumasan Type Panci/sama dengan
sistem yang digunakan pada motor 4T, karena pada motor 2T CC besar
mempergunakan sistem mekanisme katup untuk pembuangan gas bekas serta
menggunakan bantalan luncur (metal) sehingga diperlukan tekanan yang relatif
besar supaya oli dpat melumasi bagian-bagian dengan celah yang sempit.
Pembagian Oli ke
masing-masing pemakai
|
Oli dihisap dari karter/panci oli menuju pompa oli, dari pompa oli ditekan
menuju saringan halus, setelah itu tekanan oli masuk ke saluran utama, yang
membagikan oli ke :
·
Masing-masing
bantalan poros engkol
·
Mekanisme
katup
·
Tempat
lain yang memerlukan pelumasan (misal : pompa injeksi motor Diesel), atau
pendinginan misal : bagian bawah torak, atau tekanan misal ; tensioner rantai,
pengatur celah katup Automatis
|
·
Setelah
melalui saringan halus oli ditekan melalui saluran pada blok silinder yang
selanjutnya menuju lubang-lubang poros engkol untuk melumasi metal duduk dan
metal jalan
·
Untuk
memperoleh aliran oli yang menuju metal jalan, maka metal duduk dilengkapi
alur/coakan, sehingga oli yang masuk ke metal jalan selalu tersedia setiap saat
·
Oli
dari metal duduk menuju metal jalan mengalir melalui lubang yang ada pada poros
engkol
Pelumasan torak dan dinding
silinder
|
Cipratan oli pada bantalan
pangkal batang torak
Oli ditekan melalui lubang-lubang poros engkol, melumasi metal jalan
setelah itu keluar melalui sisi-sisinya dan dicipratkan ke dinding silinder
(karena putaran poros engkol, sehingga di dalam ruang engkol/karter akan
menjadi hujan oli selama motor hidup
Lubang penyemprot pada
pangkal batang torak
Untuk memperbaiki pelumasan pada dinding silinder, pangkal batang torak
diberi lubang oli yang mengarah pada dinding silinder yang menerima gesekan
paling besar (daerah sisi kerja)
Keterangan :
Lubang penyemprot disesuaikan dengan putaran motor.
Jika putaran motor ke kanan maka lubang oli disebelah kiri dan
sebaliknya.
|
Pelumasan mekanisme katup
|
|
Setelah melumasi metal poros kam oli disalurkan ke poros tuas katup,
kemudian dibagikan ke temapt-tempat yang harus dilumasi (lihat gambar) untuk
motor jenis Over Head Valve (OHV)
|
|
|
Bantalan poros kam menerima pelumasan tekan, kadang-kadang dilumasi
dengan semprotan oli menggunakan pipa (untuk motor jenis Over Head Camshaft)
Pada Penggerak poros kam yang menggunakan ranatai tensioner, biasanya
bekerja dengan tekanan oli.
Roda gigi dilumasi dengan semprotan (lihat tanda panah)
|
Pelumasan torak (untuk motor
dengan tuntutan panas yang tinggi)
|
Oli dari saluran utama (dari saluran blok motor) disemprotkan ke bagian
bawah torak, jika tekanan oli melebihi 200 kPa (2 bar), yaitu tekanan pembukaan
katup pad nosel penyemprotan. Katup ini berfungsi mencegah kendaraan tekanan
oli pada putaran motor yang rendah (misal idle)
Data-data pelumasan tekan
Isi panci oli Sedan/Colt 3-6 liter
Truk/Bus 5-20
liter
Hasil pemompaan pompa oli rpm idle 2-5 liter/menit
Rpm
tinggi 20-5 liter/menit
Tekanan oli maksimum (katup pelepas terbuka) 300-500 Kpa (3-5 bar)
Tekanan oli minimum (untuk beban penuh) »150 Kpa (1,5 bar)
Lampu kontrol
mulai menyala » 50 Kpa (0,5 bar)
POMPA OLI MOTOR 4T
Pompa Oli
Bagian-bagian pompa oli
|
1. Saringan oli kasar
2. Tutup pompa oli
3. Rotor yang digerakkan
4. Rotor penggerak
|
5. Pen pengunci
6. Penahan katup pelepas oli
7. Pegas katup pelepas
8. Katup pelepas
|
Macam-macam penggerak pompa
oli :
1. Poros kam/Noken As
2. Poros engkol/As kruk
Jenis-jenis pompa oli
1. Pompa oli bentuk rotor
Pompa jenis rotor digerakkan oleh poros kam/Noken
As
1. Rotor bagian dalam / Rotor penggerak
2. Rotor bagian luar / Rotor yang
digerakkan
3. Rumah pompa
4. Poros pemutar
5. Saluran masuk
6. Saluran keluar
|
|
Cara kerja
Rotor (no 1) berputar mengisap oli melalui saluran
no 5 ke dalam ruangan yang dibentuk antara dua gigi rotor. Oli terdesak ke arah
putaran roda dan di tekan keluar menuju pemakai (saluran no 6).
Prinsip kerja
Oli terhisap dan ditekan berdasarkan pembesaran
dan pengecilan ruangan yang dibentuk kedua rotor.
Penggunaan
Hampir semua mobil sekarang (Toyota, Mitsubhisi,
Opel, Ford)
2.
Pompa oli jenis roda gigi luar
Pompa oli jenis gigi luar digerakkan oleh poros
kam/Noken As
|
Bagian-bagian
1. Roda gigi pemutar
2. Roda gigi bebas
3. Rumah pompa
4. Saluran masuk
|
|
Cara kerja
Roda gigi berputar mengisap oli masuk ke smping
kanan/kiri dari kedua roda gigi. Oli ditekan keluar menuju pemakai
Prinsip kerja
Oli terhisap dan ditekan berdasarkan putaran kedua
roda gigi
Penggunaan
Motor lama/kuna (Willys, Nissan)
3.
Pompa oli jenis roda gigi dalam
Pompa oli jenis roda gigi digerakkan oleh poros
engkol/As kruk
|
1. Roda gigi dalam
2. Roa gigi luar
3. Pemisah
|
|
Cara kerja
Roda gigi berputar oli terhisap masuk melalui
saluran masuk (no 4) ke dalam ruangan yang dibentuk oleh dua roda gigi.
Oli ditekan keluar menuju pemakai melalui saluran
keluar (no 5)
Prinsip kerja
Sama dengan pompa oli jenis roda gigi luar
Penggunaan
Daihatsu, Suzuki
SARINGAN OLI/FILTER
OLI
Fungsi
Menyaring oli sebelum mencapai pemakai sehingga :
·
Keausan
motor diperkecil
·
Umu
motor diperpanjang
Letak pemasangan :
·
Pada
saluran tekan setelah pompa oli
·
Pada
blok mootr bagian luar dengan tujuan agar penggantian lebih mudah
Jenis-jenis saringan oli
1. Saringan oli jenis elemen/terpisah
|
Cara kerja
Hal yang perlu diperhatikan sewaktu pembersihan filter oli :
·
Pegas
penahan jangan diletakkan diatas piringan dudukan elemen saringan akibatnya piringan tidak menekan filter oli dan
oli tidak tersaring.
·
Paking
karet harus terpasang dengan benar jika tidak oli akan bocor.
Sifat-sifat :
·
Filter
oli dapat dibersihkan hingga beberapa kali (tidak usah diganti filter oli)
·
Biaya
lebih hemat
Penggunaan : Motor
Bensin dan Diesel CC besar
2. Saringan oli jenis cartridge/utuh
|
Cara kerja :
Oli dari pompa masuk dari bagian luar (lubang
kecil jumlah banyak) disaring oleh filter oli
oli bersih keluar melalui satu lubang besar menuju pemakai.
Sifat-sifat :
·
Sekali
dipakai dibuang
Penggunaan :
·
Hampir
semua mobil/kendaraan saat ini
Katup by-pass
Fungsi
Cara kerja
|
:
:
|
Untuk mencegah keausan motor pada saat saringan/filter oli tersumbat
Jika filter/saringan oli tersumbat oleh kotoran, oli akan mengalir ke
pemakai melalui saluran by-pass (lihat gambar)
|
|||
Saringan baru
|
Saringan tersumbat
|
||||
Letak Katup by-pass
a)
Dalam saringan
|
b) Pada flens/dudukan
|
Katup anti balik
Fungsi
|
:
|
·
Mencegah
oli dalam saringan bagian luar tidak mengalir kembali ke dalam panci
oli/karter saat motor mati
·
|
Cara kerja
Saat motor hidup
|
Oli menekan katup anti balik, katup terbuka oli mengalir ke dalam
saringan menuju pemakai
|
Saat motor mati
|
Katup anti balik tertutup akibat dorongan pegas dan juga tekanan oli.
Oli tertahan dalam saringan/filter bagian luar
|
Klasifikasi VISKOSITAS (SAE)
SAE singkatan dari : Society of Automotiv Engineers
Indeks
|
Keterangan
|
SAE 10
SAE 20
|
Encer sekali, digunakan untuk sistem hidrolis
|
SAE 30
SAE 40
|
Umumnya digunakan untuk kendaraan
|
SAE 50
|
Digunakan pada motor yang bekerja pada temperatur tinggi
|
OLI MULTIGRADE
Dalam operasional kekentalan oli/viskositas oli tidak tetap, semakin tinggi
temperatur semakin encer oli motor.
|
Keterangan :
Pada oli multigrade viskositas oli sedikit berbeda dengan oli biasa, pada
temperatur rendah oli menjadi encer pada saat temperatur panas oli semakin
kental. Sehingga dalam operasional seperti iklim di Indonesia yang konstan,
pemakaian oli multigrade tersebut tidak banyak manfaatnya. Oli mulktigrade
tersebut adalah untuk operasi didaerah yang mempunyai 4 musim, dimana pada saat
musim dingin temperatur dapat mencapai minus 100 dibawah nol, tetapi
oli tidak membeku, melainkan malah menjadi encer sehingga motor dapat
dihidupkan dengan normal.
Klasifikasi mutu (API)
(API singkatan dari : American Petrolium Institute)
Indeks mutu API merupakan petunjuk penggunaan/mutu oli motor
Klasifikasi
·
Motor
Bensin
Indeks
|
Keterangan
|
SA, SB, SC, SD
|
Tugas ringan, untuk motor daya rendah, dilapangan sulit didapatkan
|
SE, SF
|
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
Banyak beredar dilapangan
|
SG, SH, SI, SJ
|
Tugas sangat berat, untuk motor daya tinggi
Banyak beredar dilapangan
|
Keterangan :
Klasifikasi tersebut diatas bisa juga tidak berdasarkan tugas-tugasnya,
melainkan dengan tahun pembuatannya.
·
Motor
Diesel
Indeks
|
Keterangan
|
CA - CB
|
Tugas ringan, untuk daya motor rendah sulit didapat dilapangan
|
CC - CD
|
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
|
CE – CF – CG
|
Tugas berat, untuk motor berdaya tinggi atau yang menggunakan Turbo
|
Keterangan :
Klasifikasi tersebut diatas bisa juga tidak berdasarkan tugas-tugasnya,
melainkan dengan tahun pembuatannya.
Contoh penggunaan :
Toyota Corolla
(GL. DX, KIJANG)
|
:
|
SE, SF, SG
|
Colt Diesel
Dyna Diesel
|
:
|
CC, CD, CE
|
Angkutan kota
|
:
|
SF, SG, SH
|
Angkutan luar kota
|
:
|
CE, CF, CG
|
Informasi :
Pada kondisi lapangan klasifikasi mutu/API, terdapat satu klasifikasi atau
dua klasifikasi.
Contoh : SF, CC – SE, SF – CD, SG – CE, dsb.
Untuk dua klasifikasi maka oli tersebut dapat digunakan untuk motor Bensin
dan Diesel.
Penggantian Oli
Alasan
Lama kelamaan mutu berkurang karena :
1. Oksidasi
2. Kelemahan bahan tambah
Bahan tambahan tidak menambah daya pelumasan, tapi hanya memberi bahan
tambahan yang tertentu saja
3. Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu atau karbon, bercampur dengan minyak
pelumas timbul gumpalan karbon
yang mengganggu sistem pelumasan
Jangka waktu penggantian oli :
Motor Bensin : 5.000 – 10.000 km
Motor Diesel : 3.000 – 7.000 km
Pemakaian Oli
Dalam Operasional Motor dinding silinder, cincin torak dan pengantar katup
juga perlu dilumasi
Akibatnya, sebagaian kecil oli dapat masuk ruang bakar dan ikut terbakar.
Kehilangan oli
Pemakaian normal motor sedan/Colt :
0,1 – 1 liter/1.000 km
Pemakaian normal motor truk/bus :
0,2 – 2 liter/1.000 km
Beberapa hal yang mempengaruhi pemakaian oli
1. Kelebihan oli dalam panci/Pengisian di
luar kapasitas
Terjadi cipratan oli oleh poros engkol oli akan dikabutkan melalui ventilasi karter oli terhisap
masuk keruang bakar
2. Kebocoran keluar motor
Misal pada paking kepala silinder, sil-sil poros engkol,
sil karter, swit tekanan oli dan sebagainya.
3. Kebocoran menuju ruang bakar (oli ikut
terbakar)
Pada pengantar katup
|
Pada cincin torak
|
E. Latihan/Contoh Soal
1. Sebutkan 4 fungsi dari minyak pelumas
(jelaskan)
|
2. Perhatikan gambar disamping.
Mengapa aliran oli
dikonstruksi mengalir masuk dari lubang kecil, keluar melalui lubang besar.
Jelaskan.
3. Jelaskan perbedaan kode oli yang
digunakan oleh mobil bensin dengan mobil diesel
|
4. Dari manakah pelumasan dinding silinder
pada motor 4 tak, diperoleh ?
Jelaskan.
5. Sebutkan 3 jenis pelumasan yang
dipergunakan pada motor 2 tak, dan jelaskan perbedaannya.
|
6. Perhatikan gambar disamping.
Mengapa aliran oli
dikonstruksi mengalir masuk dari lubang kecil, keluar melalui lubang
besar.Jelaskan.
|
7. Apa perbedaan antara oli SAE 40 dan oli
SAE 20W/40 ?
8. Sebutkan beberapa alsan yang menyebabkan
pemakaian oli motor (4 tak) menjadi boros ?
9. Jika dikatakan motor yang masih baru tidak
akan ada oli yang ikut terbakar. Setujukah anda, Jelaskan ?
10.
Gambar secara garis besar
skema sistem pelumasan tekan dan beri nama komponennya.
F. Kunci Jawaban
1.
Fungsi pelumas :
a)
Sebagai pelumas untuk mengurangi keausan dan gesekan dari
bagian-bagian yang bergerak.
b)
Sebagai pendingin untuk mendinginkan bagian-bagian motor
dengan menghanyutkan panas.
c)
Sebagai perapat untuk menyumbat celah-celah anatara
cincin torak, torak dengan dinding silinder.
d)
Sebagai pembersih untuk membersihkan bagian-bagian motor
yang menerima bidang lumas.
2.
Karena konstruksinya (bentuk model V atau bintang)
sehingga bagian luar dari filter lebih banyak menampung kotoran (tidak cepat
tersumbat).
3.
Contoh Kode mobil bensin:
S=
Spark plug
C=
Compression
4.
Dari cipratan poros engkol (pada bagian metal jalan)
setelah melumasi metal jalan oli keluar ke bagian sisi sedangkan poros engkol
berputar, sehingga terjadi hujan oli pada karter dan dinding silinder
5.
3 jenis pelumasan yang dipergunakan pada motor 2 tak :
a.
Sistem pelumasan langsung (campur langsung pada tangki).
b.
Sistem pelumasan auto lube, oli dari pompa oli
dipompakan/dialirkan kebagian belakang dari karburator.
c.
Sistem pelumasan CC I oli dari pompa oli dipompakan ke
karburator dan bantalan poros ke engkol.
6.
Untuk menjaga kerendahan tekanan oli, sehingga oli tetap
mengalir ke bagian lain yang memerlukan pada putaran rendah/tekanan oli juga
rendah.
7.
·
Oli SAE 40 :
Viskositas oli relatif tetap pada semua kondisi
·
Oli SAE 20W/50 :
disebut oli multigrade, dimana viskositas oli berubah akibat perbedaan
temperatur, pada suhu dingin viskositas oli menjadi SAE 20 dan pada suhu panas
viskositas oli menjadi SAE 50.
8.
alsan yang menyebabkan pemakaian oli motor (4 tak)
menjadi boros
·
Akibat
pengisian oli yang terlalu banyak.
·
Kebocoran
pada oli seal poros engkol, paking, karter, paking pompa bensin.
·
Ikut terbakar karena pelumasan dinding silinder dan
mekanisme katup
9.
Tidak setuju, walaupun mobil tersebut masih baru tetapi
karena oli juga melumasi mekanisme katup dan dinding silinder dengan cincin
torak, pasti akan ikut terbakar walaupun sedikit.
10. Nama bagian :
1. Karter
2. Saringan kasar
3. Pompa oli
4. Katup pelepas
5. Saringan
6. Katup by-pass
7. Sakelar tekanan
8. Lampu kontrol
G. Pedoman Penskoran :
No.
|
Uraian
|
Skor
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)’
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
Jawaban
Soal Lengkap (Skor 10)
Kurang
Lengkap (5)
|
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
|
Pemberian Skor dapat disesuaian dengan kejelasan menjawab pertanyaan
|
|
Total Skor
|
100
|
|
E. Daftar Pustaka
·
Bintoro,
2013. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Mengetahui, Makassar, 26 Nopember 2017
Instruktur
1, Peserta,
Prof. Dr. Muhammad Yahya, M.Kes Irwan
Iskandar, S.Pd
NRI. 0010365860157 No.
Peserta.: 17190458617023
Langganan:
Postingan (Atom)